Saya akan menjelaskan tentang bagan duduk daun dan diagram duduk daun
menurut rumus 3/8. Saya tidak menjelaskan materi, tetapi langsung kecontoh saja
agar lebih mudah dipahami. Sebelum membuat gambar, hal yang harus dipahami
adalah maksud dari rumus 3/8. Angka 3 merupakan jumlah spiral genetik dan angka
8 merupakan jumlah ortostik. Spiral genetik adalah garis yang melingkar pada
batang dan garis yang menghubungkan daun-daun secara berturut-turut dari bawah
ke atas. Sedangkan, ortostik adalah garis vertikal atau garis tegak lurus pada
batang.
Berikut, langkah-langkah membuat gambar
tata letak daun menurut rumus 3/8.
1. Menggambar 8 ortostik, pada bagian depan garis
ortostik jelas dan pada bagian belakang menggunakan garis putus-putus, karena merupakan
garis semu.
2. Memberi warna yang berbeda pada setiap ortostik
untuk mempermudah membedakan antar ortostik satu dengan yang lainnya.
3. Membuat garis sepiral minimal 3 dengan bagian
depan garis ortostik jelas dan pada bagian belakang menggunakan garis
putus-putus.
4. Menggambar daun berdasarkan kedudukan letak
daunnya, dimulai dari daun pertama pada ortostik I dan pada sepiral pertama.
5. Menentukan letak daun ke 2 dengan cara 3
ketukan atau melewati 3 ortostik.
6. Melakukan langkah 5 untuk menentukan letak daun
ke 3, 4, dan seterusnya.
7. Memberi nomor ortostik sesuai letak daun
pertama yang berada pada ortostik tersebut.
Berdasarkan gambar A. Bagan duduknya daun menurut rumus 3/8, dapat
diketahui bahwa maksud dari angka 3 tersebut adalah untuk mempertemukan daun
yang satu dengan yang lain yang terletak dalam satu garis yang sama dan mengelilingi
batang sebanyak 3 putaran. Contohnya pada gambar tersebut, daun pertama bertemu
dengan daun ke 9 dalam satu garis vertikal yang sama, yaitu pada ortostik I,
daun ke 2 bertemu dengan daun ke 10 dalam satu garis vertikal yang sama, yaitu
pada ortostik II, dan seterusnya. Sedangkan, maksud dari angka 8 tersebut
adalah pada saat melakukan tiga kali putaran jumlah daun yang dilaluinya adalah
berjumlah delapan dan perhitungannya dimulai dari daun pertama.
Jika dihitung, maka sudut divergensinya yaitu.
.
Itulah penjelasan untuk bagan tata letak daun menurut rumus 3/8,
yang selanjutnya saya akan menjelaskan diagram daun menurut rumus 3/8.
Bagan daun merupakan gambar tata letak daun jika dilihat secara
memanjang, sedangkan diagram tata letak
daun merupakan gambar tata letak daun jika dilihat dari atas atau bidang datar
(lihat gambar B). Jika digambarkan pada bidang datar, maka buku-buku batang
menjadi lingkaran dengan besar lingkaran yang berbeda. Lingkaran yang paling
kecil sebagai puncak batang. Ortostik pada diagram tersebut menjadi jari-jari
pada lingkarannya. Dan spiral genetiknya digambar dengan garis yang
terputus-putus.
Berikut langkah-langkah
membuat diagram daun dengan rumus 3/8,
yaitu:
1. Membuat lingkaran minimal 9, dengan diameter
atau besar yang berbeda.
2. Membagi lingakaran menjadi 8 bagian sama besar.
3. Memberi warna yang berbeda setiap ortostik.
4. Menggambar daun berdasarkan kedudukan letak
daunnya, dimulai dari daun pertama pada ortostik I dan lingkaran pertama.
5. Menentukan letak daun ke 2 dengan berpindah ke
lingkaran ke 2 dan melalui 3 ortostik atau 3 ketukan.
6. Melakukan langkah 5 untuk menentukan letak daun
ke 3, 4, dan seterusnya. Daun ke 1 berada pada lingkaran 1, daun ke dua berada
pada lingkaran ke 2 begitu seterusnya dan dihubungkan dengan garis sepiral
genetik seperti gambar B.
Itulah materi yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat.
Amin... J
Jika mendapat soal mengenai bagan dan diagram duduk daun yang lebih
rumit, pasti sudah tidak bingung lagi kan?? Kalo belum atau kurang jelas bisa
tanya, InsyaAllah saya jawab. J
Mungkin itu saja dari saya, mohon ma’af apabila ada salah. Saya
akhiri Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.